Unggulan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Sarapan Pagi Penting Untuk Kesehatan
Berdasarkan data yang didapatkan dari beberapa anak oleh penulis ternyata faktor mereka tidak sarapan adalah tidak adanya menu sarapan, hal ini terjadi karena orangtua sibuk dengan bekerja sehingga mereka tidak sempat menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. Kurangnya perhatian orangtua untuk membiasakan anaknya sarapan, sehingga membuat anak-anak kurang terbiasa. Mereka yang kurang terbiasa untuk sarapan sehingga pada saat mereka mencoba untuk sarapan, sebagian besar sakit perut atau mual yang akan mereka rasakan. Selain itu, kebanyakan anak-anak tidak sarapan karena terburu-buru untuk pergi ke sekolah, ini bisa di akibatkan karena bangun kesiangan, dikarenakan lembur mengerjakan tugas sekolah, main game online hingga larut malam ataupun kegiatan lainnya yang menyebabkan mereka kelelahan. Disisi lain, banyak anak yang enggan untuk sarapan karena bosan dengan menu yang itu-itu saja.
Jika dibandingkan dengan anak-anak di Jepang mereka sudah menerapkan sarapan pagi sebelum beraktivitas. Anak-anak di Jepang sudah dibiasakan sejak kecil sebelum berangkat ke sekolah untuk sarapan terlebih dahulu. Hal ini bisa dijadikan cermin dalam meningkatkan minat sarapan untuk anak-anak di Indonesia.
Selain itu, sarapan juga sangat bermanfaat terutama
bagi anak-anak karena sarapan dapat meningkatkan konsentrasi belajar, dapat memberikan
bahan bakar bagi otak terhadap pelajaran, menyehatkan badan, dan bisa
memperkuat daya tahan tubuh anak. Namun di sisi lain, sarapan juga punya
kelemahan, yaitu dapat menyebabkan kantuk. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini
terjadi karena kebanyakan orang tua salah dalam memilih menu sarapan. Menu sarapan yang mengandung karbohidrat tinggi dan
makanan atau minuman yang hangat menjadi faktor penyebab kantuk.
“Khusus
untuk Indonesia, Senior Director & Country General Manager Herbalife
Nutrition Indonesia,Andam Dewi, mengatakan bahwa 71 persen responden setuju
bahwa sarapan di pagi hari merupakan waktu makan yang paling penting
dibandingkan makan siang dan makan malam. Sayangnya, mayoritas menu sarapan
masyarakat Indonesia adalah makanan berkabohirat tinggi,yakni 56 persen seperti
roti dan mi,serta 41 persen berupa minuman panas seperti kopi atau teh.
“Padahal, menurut filosofi di Herbalife Nutrition, asupan kalori untuk setiap
porsi makanan mengandung 40 persen karbohidrat,30 persen protein,30 persen
lemak,serta 25 gram serat,” ujar Andam Dewi pada pemaparan Hasil Survei di
Jakarta. (TEMPO.CO).
Dari
perihal diatas, penulis menyarankan untuk memasak menu sarapan sehat dimana makanan mengandung zat
tenaga, zat protein, dan zat pembangun. Para
orangtua di rumah usahakan memasak dan menyajikan sarapan pagi untuk
keluarga. Untuk para Bunda di rumah, masaklah makanan
kesukaan anak, atau kreasikan bentuk makanannya. Sehingga dapat menarik
perhatian anak untuk sarapan. Sehingga anak
yang kurang tertarik dengan yang namanya sarapan, bisa membiasakan diri untuk
sarapan. Untuk anak-anak dan remaja, biasakanlah diri untuk sarapan, jangan
memikirkan tentang bagaimana rasa dan bentuk dari sarapan itu sendiri, tapi
pikirkanlah manfaat dari sarapan untuk tubuh, sehingga kegiatan yang diawali
pada pagi hari, tidak terganggu karena tubuh yang lemas akibat kurang asupan
yang seharusnya tubuh kita butuhkan.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Kebiasaan Sehari-hari dalam Meningkatkan Kesehatan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Mengenal Apa Itu Penyakit Malaria
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar